TUGAS PENGGANTI MID MATA KULIAH
ADMINISTRASI LOGISTIK
RESUME BUKU MANAJEMEN LOGISTIK
KARANGAN H. SUBAGYA M.S
Disusun :
Nico
Natanail Bangun
Nim :
07111401039
Dosen : Prof. Dr. H.M. Edwar Juliartha, MM
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Universitas Sriwijaya
2013
Bab.
I
Pengertian
Umum Logistik
A.
Pengertian
Umum
Istilah
logistik paling banyak dikenal untuk kalangan militer. Secara historis istilah
ini mulai dalam kegiatan militer dan kenyataannya paling banyak dipakai dalam
literature mengenai kemiliteran pula. Menurut literatur yang ada, yang
pertama-tama menggunakan istilah ini adalah Angkatan Perang Amerika Serikat
dalam perang dunia kedua. Adapun pengertian yang diberikan saat itu terbatas
pada usaha atau kegiatan yang berhubungan dengan gerakan perbekalan manusia di
medan pertempuran.
B.
Maksud
dan Tujuan Manajemen Logistik
Di
bidang militer, tujuan logistik membantu komandan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya untuk mencapai kemenangan peperangan (bukan kemenangan
pertempuran saja), pada prinsipnya sama dengan pelaksanaan logistik dibidang
pemerintah sipil maupun swasta.
Pada
dasarnya tujuan manajemen logistik adalah menyampaikan barang jadi dan
bermacam- macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan,
dalm keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan
total biaya yang terendah.
1) Tujuan umum.
a.
Tujuan operasional adalah agar tersedia barang atau bahan dalam jumlah yang
tepat dan mutu yang memadai.
b.
Tujuan keuangan adalah agar operasional
dapat terlaksana dengan biaya yang serendah rendah nya.
c.
Tujuan pengamanan adalah agar persediaan tidak terganggu dari kerusakan,
pemborosan, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar.
2) Tujuan khusus.
Mendukung
efektifitas dan efesiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi.
C. Sejarah Pelaksanaan Manajemen
Logistik
Logistik
berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Logistikos yang berarti terdidik atau pandai
dalam memperkirakan/berhitung.
Berikut
ini merupakan pengertian logistik menurut para ahli :
· Donald J.Bowersok (2000) ; Logistik
didefinisikan sebagai Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan
dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara
fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan.
· Lukas
Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004) ; Manajemen logistik merupakan
serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap
kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan
penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
· Indriyi
G dan Agus Mulyono (1998) ; Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi
yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau
transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan
pengaturan terhadap kegiatan tersebut’.
· Siagian
(1992) menyatakan manajemen adalah
seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain,
sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis
pakai. Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta
proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply
chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan
informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi
(point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
D. Manajemen Logistik Dalam Sistem
Administrasi
Di
dalam manajemen kita kenal ada 5 unsur,
yaitu :
1. Man
2. Money
3. Material
4. Machine
5. Method
Untuk dapat terselenggaranya manajemen yang baik, unsur-unsur tersebut diproses melalui fungsi-fungsi manajemen, yaitu:
Untuk dapat terselenggaranya manajemen yang baik, unsur-unsur tersebut diproses melalui fungsi-fungsi manajemen, yaitu:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Prinsip-prinsip manajemen tersebut merupakan pegangan umum untuk dapat terselenggaranya fungsi-fungsi logistik dengan baik.
Prinsip-prinsip manajemen tersebut merupakan pegangan umum untuk dapat terselenggaranya fungsi-fungsi logistik dengan baik.
E. Fungsi-fungsi Manajemen Logistik
Fungsi-fungsi
manajemen logistik merupakan suatu proses yang terdiri dari :
1.
Fungsi
Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
Fungsi perencanaan mencakup aktivitas
dalam menetapkan sasaran-sasaran, pedoman-pedoman, pengukuhan penyelenggaraan
bidang logistik.
2.
Fungsi
Penganggaran
Fungsi penganggaran terdiri dari
kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan
kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang dan jumlah biaya
dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya.
3.
Fungsi
Pengadaan
Fungsi pengadaan merupakan usaha-usaha
dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah
digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan penganggaran.
4.
Fungsi
Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi ini merupakan pelaksanan
penerima, penyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui
fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian disalurkan kepada instansi-instansi
pelaksana.
5.
Fungsi
Pemeliharaan
Adalah usaha atau proyek kegiatan untuk
mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
6.
Fungsi
Penghapusan
Fungsi penghapusan, yaitu berupa
kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban
yang berlaku.
7.
Fungsi
Pengendalian
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan
perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan pengamankan keseluruhan
pengelolaan logistic.
Bab.
II
Fungsi-fungsi
Perencanaan, Penentuan Kebutuhan dan Penganggaran Logistik
A. Fungsi Perencanaan
Pengalaman
menunjukkan, bahwa dalam usaha mempermudah pengendalian masalah tersebut, salah
satunya dalah dengan cara membagi-bagi proses perencanaan ke dalam waktu atau
periode-periode tertentu.
Perencanaan
dapat dibagi kedalam periode-periode seperti:
1. Rencana
Jangka Panjang
2. Rencana
Jangka Menengah
3. Rencana
Jangka Pendek
B. Fungsi Penentuan Kebutuhan
Berbagai
Faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan perlu mendapatkan perhatian antara
lain:
1.
Faktor
Yuridis
Pada
dasarnya faktor ini meliputi tentang :
a. peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan serta batasan-batasan terhadap keamanan, desain, penyediaan barang, pengadaan dan sebagainya.
a. peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan serta batasan-batasan terhadap keamanan, desain, penyediaan barang, pengadaan dan sebagainya.
b.
prosedur dan persyaratan dana-dana yang digunakan
2.
Persyaratan-persyaratan
Proyek
Faktor ini mencakup tujuan proyek dalam
waktu tertentu, kondisi lokasi serata perhubungan.
3.
Evaluasi
Sosio Ekonomi
Proses penentuan kebutuhan menurut
pemikiran yang luas dan mendalam, terutama dalam hal evaluasi untuk menentukan
jenis-jenis teknologi yang akan digunakan.
4.
Evaluasi
Tekno-Ekonomi
Dengan mempertimbangkan faktor tekno
ekonomi ini dimaksudkan agar dalam pemilihan teknologi diperhitungkan pula
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Untung
rugi penggunaan sesuatu barang atau alat yang di butuhkan.
b. Pemilihan
komposisi barabg atau alat yang dibutuhkan.
c. Penggantian
barang atau alat atau evaluasi tentang jangka waktu penggunaan sesuatu barang.
d. Perkembangan
teknologi
Segi
tekno ekonomi ini dapat diklasifikasikan kedalam tiga golongan yaitu :
a. Tekno
ekonomi yang menyangkut komposisi peralatan
b. Tekno
ekonomi yang menyangkut analisis penggantian, analisis sewa-menyewa alat-alat.
c. Perkembangan
Teknologi.
5.
Perkembangan
Swadaya dan Swasembada
Faktor ini mengadung pengertian, bahwa
kebutuhan sesuatu proyek hendaknya sejauh mungkin dapat dipenuhi sendiri tanpa
tergantung pada bantuan liar.
6.
Inventarisasi
dan Pemeliharan
Dalam proses kegiatan inventarisasi dan
pemeliharaan tercakup unsur mengenai :
a. Data-data
jumlah, nilai dan mutu
b. Penerapan
indetifikasi, klasifikasi, standardisasi, kodefikasi dan katalogisasi.
c. Laporan
depresiasi dan efisiensi
d. Parameter-parameter
yang digunakan
e. Laporan
tentang inspeksi
f. Laporan
tentang hasil penggunaan
g. Laporan
pertukaran suku cadang
h. Data-data
pertukaran suku cadang oleh tiap-tiap manufacture maupun supplier
i.
Hasil-hasil pengawasan tentang persedian
7.
Perkembangan
Biaya
Perkembangan biaya member pengaruh
kepada seluruh fungsi logistik.
8.
Perkembangan
Industri dan Suplai
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
yang berkaitan dengan faktor perkembangan industri dan suplai ini yaitu :
a. Apakah
pabrik-pabrik membuat barang yang dibutuhkan itu cukup menjamin kontinuitas
perbekalan suku cadanngnya.
b. Apakah
tidak perlu diadakan pre-award survey.
c. Cara-cara
mendaparkan leterangan dan wawacara dengan salesman dan pabrik, pameran dagang
atau survai melalui pembelian.
9.
Perkembangan
Politis
Pengertian keputusan politik mempunyai
peringkat tertinggi disbanding dengan masalah teknis dan ekonomis.
10. Pertimbangan Khusus penggunaan
alat-alat besar
Pada lembaga-lembaga yang banyak
mempergunakan alat-alat besar dan peralatan-peralatan yang mahal harganya,
masalah-masalah pembinaan alat-alat tersebut perlu mendapatkan perhatian.
C. Fungsi Penganggaran
Penganggaran
adalah semua kegiataan dan usaha untuk merumuskan perincian penetuan kebutuhan
dalam suatu skala standar tertentu, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya,
dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku baginya. Dalam
usaha penyempurnaan anggaran perlengkapan atau logistik diharapkan adanya
berbagai macam anggaran sebagai berikut :
a. Anggaran
pembelian
b. Anggaran
perbaikan dan pemeliharan
c. Anggaran
penyimpanan dan penyaluran
d. Anggaran
penelitian dan pengembangan barang
e. Anggaran
penyempurnaan administrasi barang
f. Anggaran
pengawasan barang
g. Anggaran
penyedian dan peningkatan mutu personil.
·
Siklus Anggaran ini terdiri atas 5 tahap
yaitu:
Tahap
Pertama = Perencanan dan
Penyusunan Anggaran Negara
Tahap
Kedua = Pengesahan Anggaran
Negara
Tahap
Ketiga = Pelaksanaan
Anggaran Negara
Tahap
Empat = Pengawasan dan
Pemeriksaan Anggaran Negara
Tahap
Kelima = Pertanggungjawaban
Anggaran Negara
Bab.
III
Fungsi
Pengadaan
A.
Dasar-dasar
Pengadaan
1.
Fungsi
Pengadaan
Pengadaan
ialah segala kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang
dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang
tadinya belum ada menjadi ada.
·
Pengadaan dapat dilakukan dengan cara :
a. Pembelian
b. Penyewaan
c. Peminjaman
d. Pemberian
(hibah)
e. Penukaran
f. Pembuatan
perbaikan
2.
Pembelian
Ada
3 hal pokok yang pada gilirannya nanti sangat menentukan kelancaran pelaksanaan
pembelian. Ketiga hal tersebut adalah :
a. Badan
Pelaksana Pembelian
b. Jenis
dan bentuk pembelian
c. Metode
atau cara pembelian
B.
Pengadaan
Peralatan dan Perlengkapan
Proses Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan pada umumnya
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
¾ Perencanaan
dan penentuan kebutuhan
¾ Penyusunan
dokumen tender
¾ Pengiklanan
atau penyampaian undangan lelang
¾ Pemasukan
dan pembukuan penawaran
¾ Evaluasi
penawaran
¾ Pengusulan
dan penentuan pemenang
¾ Masa
sanggah
¾ Penunjukan
pemenang
¾ Pengaturan
kontrak
¾ Pelaksanaan
kontrak atau penyerahan barang
1.
Perencanaan
dan Penentuan Kebutuhan
Untuk
menghindarkan pemborosan perlu diadakan pembatasan=pembatasan kebutuhan
terhadap perlengkapan dan peralatan.
2.
Penyusunan
Dokumen Tender
Dokumen
tender adalah suatu dokumen yang berisikan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu pelelangan.
Isi
dokumen tender secara umum meliputi :
a. Undangan
pelelangan
b. Petunjuk
untuk para peserta pelelangan
c. Syarat-syarat
umum
d. Syarat-syarat
khusus
e. Syarat-syarat
teknis dan gambar-gambar teknik
f. Bentuk-bentuk
atau formulir penawaran
g. Ikatan
kontrak atau surat perjanjian
3.
Pengiklanan
atau penyampaian undangan lelang
Sebagai
pemberitahuan kepada masyarakat yang berkepentingan untuk memberikan kesempatan
kepada pihak-pihak yang mampu dan memenuhi syarat mengikuti tender.
4.
Pemasukan
dan pembukaan Dokumen penawaran
Setelah
penyampaian undangan lelang biasanya dokumen tender disebarluaskan, baik secara
cuma-cuma atau dijual.
5.
Evaluasi
penawaran
Pada
pelaksanan tender yang kompleks penawar yang terendah belum tentu menjadi
pemenang dan untuk itu diperlukan suatu sistem evaluasi tender yang khusus,
anatar lain meliputi:
¾ Evaluasi
Administrasi
¾ Evaluasi
Teknis
¾ Evaluasi
Faktor-faktor lain
6.
Pengusulan
dan penentuan pemenang
Panitia
pelelangan setelah mengadakan evaluasi menyampaikan usulan pemenang kepada
jabatan yang berwenang untuk menetapkan pemenang dengan dilampirkan berita
hasil evaluasi.
7.
Masa
sanggah
Kepada
peserta lelang biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan
tertulis kepada atasan dari pejabat yang berwenang menetapkan pemenag mengenai
ketetapan yang telah dikeluarkan panitia dalam pelaksanaan prosedur pelelangan.
8.
Penunjukan
pemenang
Berdasarkan
keputusan penetapan pemenang, keapala kantor atau satuan kerja atau pemimpin
proyek menunjukan pemenang pelelangan sebagai pelaksana pengadaan.
9.
Pengaturan
kontrak
Setelah
penunjukan pemenang dibuatlah surat pesanan atau surat perintah kerja atau
kontrak sesuai jenis transaksinya.
10. Pelaksanaan kontrak atau penyerahan
barang
Setelah
kontrak ditandatangani terjadilah ikatan antara pembelian dengan penjual.
C.
Jasa
Konsultan terdiri dari berbagai bentuk penggunaan dan berbagi macam tipe
konsultan.
a. Jenis-jenis
konsultan pada umumnya berupa:
¾ Jasa
Engineering dan Desain
¾ Jasa
Teknologi
¾ Jasa
Ekonomi
¾ Jasa
Manajemen
¾ Jasa
Pendidikan dan Latihan
b. Jasa
Konsultan dapat disalurkan melalui :
¾ Perorangan
¾ Perusahaan
Konsultan
¾ Lembaga
Riset Industri
¾ Universitas
¾ Lembaga
Pemerintah
¾ Organisasi
Internasional (ILO)
c. Macam
tanggung jawab
¾ Task
Concept
¾ Assisting
Concept
d. Tahap-tahap
jasa konsultan :
1. Tahap
awal
2. Tahap
desain
3. Tahap
konstruksi
4. Perkiraan
proporsi
e. Langkah-langkah
dalam pengadaan Jasa Konsultan :
1. Penyusunan
Dokumen Undangan
2. Penyusunan
Daftar Pendek
3. Surat
Undangan Kepada Konsultan bersama dokumen tender
4. Penyampaian
Usul Penawaran
5. Penilaian
dari Usulan Penawaran
6. Negoisasi
Kontrak
D.
Pengadaan
Jasa Kontraktor
1.
Prosedur
Pelelangan
Pelaksanan
pengadaan jasa kontraktor pekerjaan sipil tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan
pengadaan barang dan perlengkapan.
·
Proses pengadaan jasa kontraktor pada
umumnya terdiri dari :
¾ Pembuatan
desain dan penyusunan rencana kerja dan syarat-syarat
¾ Pengumuman
pelelangan dan pengambilan dokumen lelang
¾ Pemberian
penjelasan
¾ Pemasukan
dan pembukaan penawaran
¾ Evaluasi
penawaran
¾ Pengusulan
dan penentuan pemenang
¾ Masa
sanggah
¾ Penunjukan
pemenang
¾ Pengaturan
kontrak
¾ Pelaksanaan
kontrak
E.
Pengendalian
Pengadaan
Beberapa hal lain yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan fungsi pengadaan ini adalah :
1. Kode
etik pengadaan
2. Pelelangan
pengadaan barang
3. Pengadaan
barang dengan bantuan luar negeri
4. prakualifikasi
Bab.
IV
Fungsi
Penyimpanan, Penyaluran dan Pemeliharan Logistik
A.
Fungsi
Penyimpanan
Merupakan
suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan penyelanggaran dan
pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan.
Beberapa
faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam fungsi penyimpanan antara lain :
1. Pemilihan
Lokasi
2. Barang
3. Pengaturan
Ruang
4. Prosedur
atau sistem penyimpanan
5. Penggunaan
alat bantu
6. Pengamanan
dan keselamatan
Ruang Penyimpanan atau
gudang dapat digolongkan kedalam jenis-jenis sebagai berikut:
a.
Gedung
Terbuka
Terdiri
dari gedung terbuka yang tidak diolah dan gedung terbuka diolah.
b.
Gedung
semi Tertutup
Merupakan
suatu kombinasi antara penyimpanan terbuka dan penyimpanan dalam gudang.
c.
Gedung
Tertutup
Dapat
digolongkan ke dalam beberapa jenis bentuk, yaitu :
1. Gudang
transit
2. Gudang
serba guna
3. Gudang
kedap udara
4. Gudang
pendinginan
5. Tangki
kering
6. Gudang
penyimpanan tahan api
7. Dangau
orang Eskimo
B.
Fungsi
Penyaluran
Penyaluran merupakan suatu kegiatan
dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaran dan pengaturan pemindahan
barang dari satu tempat ke tempat lain, yaitu dari tempat penyimpanan ke tempat
pemakainya.
C.
Fungsi
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu usaha
atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan daya guan suatu
alat produksi atau fasilitas kerja dengan jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi
dan menyempurnakan.
Tahap- tahap Pemeliharaan yaitu :
1. Tahap
perencanaan
2. Tahap
pelaksanaan pemeliharaan
3. Tahap
pasca pelaksanaan pemeliharaan
Bab.
V
Fungsi
Penghapusan
A.
Fungsi
Penghapusan
Secara umum penghapusan dapar
dikatakan sebagai kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai
peraturan atau perundang-undangan.
Barang- barang Inventaris dapat
dikelompokan menjadi :
1. Barang
bergerak yang tidak pakai habis
2. Barang
yang habis
B.
Alasan
Penghapusan
Penghapusan umumnya dilakukan atas
dasar :
a. Barang
hilang
b. Teknis
dan ekonomis
c. Surplus
dan ekses
d. Tidak
bertuan
e. Rampasan
C.
Program
Penghapusan
Program penghapusan dapat ditinjau
dari dua aspek, yaitu :
1. Aspek
yuridis, administratif dan proseduril
2. Aspek
rencana pelaksanaan teknis
D.
Proses
Penghapusan
Dalam pengelolaan penghapusan
barang, dikenal adanya beberapa tahap, yang sekaligus merupakan siklus kegiatan
penghapusan, yakni :
1. Tahap
Penyidikan atau pengenalan
2. a.
Tahap penyaringan
b.
Tahap penyelesaian
3. Tahap
pelaksanaan dan pengendalian
E.
Cara-cara
Penghapusan
Cara-cara Penghapusan yang lazim
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pemanfaatan
langsung
b. Pemanfaatkan
kembali
c. Pemindahan
d. Hibah
e. Penjualan
atau perlelangan
f. Pemusnahan
Bab.
VI
Fungsi
Pengendalian
A.
Sarana
Pengendalian
1.
Struktur
Organisasi
Agar
dapat melaksanakan pengedalian se efektif mungkin, maka harus jelas tugas pokok
dan ruang lingkup organisasi suatu unit, jelas wewenang dan tanggung jawabnya.
2.
Sistem
dan Prosedur
Landasan
peraturan merupakan dasar utama pengendalian khusus merupakan titik tolak diman
persoalan-persoalan harus diselesaikan.
3.
Petugas
Personil
yang disiplin, cakap dan trampil sangat meringankan beban pengedalian.
4.
Peralatan
Tidak
selalu barang fisik, tapi bisa buku petunjuk, standar-standar dan sebagainya
yang merupakan pula sarana dalam memperlancarkan suatu sistem.
B.
Sasaran
dan Pendekatannya
Fungsi
utama dari pengendalian haruslah :
a. Menjadi
sarana pengelola atau Pembina logistik berupa data-data informasi yang bermanfaat bagi fungsi-fungsi logistik
atau lainnya.
b. Menjadi
sarana bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan.
c. Menjadi
sarana dalam mengikuti dan mengawasi penyelenggaran logistik.
Untuk penyelenggaran
fungsi tersebut, fungsi pengendalian mengandung kegiatan-kegiatan :
a.
Inventarisasi
Menyangkut
kegiatan-kegiatan dalam perolehan data logistik
b.
Pengawasan
Menyangkut
kegiatan-kegiatan untuk menetapkan ada tidaknya deviasi-deviasi penyelenggaraan
dari rencana-rencana logistik.
c.
Evaluasi
Menyangkut
kegiatan-kegiatan memonitor, menilai dan membentuk data-data logistik yang
diperlukan, hingga merupakan informasi bagi fungsi-fungsi logistik lainnya.
Untuk itu diperlukan sarana-sarana yang harus
sesuai dengan perkembangan, meliputi :
a. Struktur
organisasi yang sudah mantap
b. Sistem
informasi yang memadai dan ditunjang oleh prosesdur yang diterapkan dengan
konsekuen
c. Klasifikasi
dan kodifikasi yang selalu mengikuti perkembangan dalam menuju strandarisasi
dan katalogisasi
d. Pendidikan
dan latihan
e. Anggaran
yang cukup memadai hingga pelaksaan
administrasi dapat menunjang pelaksanan operasional seoptimal mungkin
f. Penggunaan
perangkat keras dan lunak seperti
computer, alat komunikasi dan sebagainya
C.
Kebutuhan
Sistem Informasi Logistik
Pada
dasarnya kebutuhan sistem informasi logistik adalah :
a. Pengenalan
barang
b. Jumlah
c. Mutu
dan kondisi
d. Nilai Kebutuhan sistem
informasi logistik tersebut secara menyeluruh akan tercermin pada kebutuhan
proses-proses dalam fungsi pengendalian seperti dalam :
a. Pengendalian
persediaan
b. Pengembangan
tolak ukur dan variable
c. Penyajian
data dan report untuk pertanggungjawaban dan pemeriksaan dalam rangka
pengawasan dan pengambilan keputusan
D.
Pentahapan
Penyelenggaraan fungsi Pengendalian
Penyelenggaraan
fungsi pengendalian haruslah sesuai dengan perkembangan, kondisi dan
kebutuhannya.
E.
Peranan
Inventarisasi dalam Pengendalian
Inventarisasi
digunakan sebagai sarana dan sumber informasi baik bagi pemimpin, staf dan para
pengawas.
Dalam inventarisasi kegiatan-kegiatan yang telah
dapat kita identifikasi mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Menyediakan
data untuk menrencanakan kebutuhan peralatan dan perlengkapan
b. Memberikan
informasi untuk dijadikan bahan pengarahan dalam pengadaan peralatan dan
perlengkapan
c. Memberikan
pedoman dalam fungsi penyimpanan dan penyaluran
d. Memberikan
petunjuk dalam rangka pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
e. Menyediakan
data atau informasi dalam menentukan barang lebih dan menghapus dari
pertanggungjawaban administratif
f. Dengan
menerapkan dan mengembangkan klasifikasi dan kodefikasi untuk menuju sasaran
katalogisasi dan standardisasi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
F.
Standardisasi
1. Suatu
tingkat yang lebih tinggi dari inventarisasi dimana digunakannya sarana
klasifikasi dan kodefikasi ialah tingkat katalogisasi
2. Manfaat
buku katalog bagi fungsi pengendalian
G.
Expediting
Kata
“Expediting” berasal dari kata “to expedite” yang berarti mempercepat atau memperlancar. Pada
perusahaan-perusahaan Amerika seperti Flour atau Bechtel, “Expediting” diartikan “Aggresively
Expediting” yang diartikan mempercepat dan memperlancar secara agresif.
Tujuan
utama daripada tindak lanjut expediting ini ialah optimasi monitoring secara
agresif dengan menggunakan sarana-sarananya agar dapat menunjang pelaksanaan
operasi hingga sasaran dapat tercapai dalam waktu yang tepat.
Bidang-bidang pada Expediting yaitu :
a.
Bidang
pembelian bertanggungjawab dalam jaminan pengedalian,
konsistensinya dan ekonomisnya pelaksanaan pembelian.
b.
Bidang
expediting
c.
Bidang
angkutan bertanggungjawab pelayanan kebutuhan dan peralatan
maupun tenaga
d.
Bidang
pengawasan bertanggungjawab akan mutu barang yang dibeli
apakah sesuai dengan teknis yang diminta oleh pembeli.
Kalo referensi buku manajemen logistik yg lebih banyak tentang penganggaran kira2 apa ya
BalasHapuskak mau tanya untuk mendapatkan buku subagya 1994 dimana ya kak ?
BalasHapusCargo Cepat & Murah
BalasHapus