INOVASI KERJA DAN PERAN KEBIJAKAN PUBLIK : ANALISIS DAMPAK PROGRAM PEMGEMBANGAN KERJA DI FINLANDIA : BATAS DAN KEMUNGKINAN
PENDAHULUAN
Finlandia
adalah negara kecil yang berpenduduk 5,2 juta manusia, setengahnya 2,5 juta
jiwa merupakan buruh dalam perusahaan standar firlandia sangat mengikuti Uni
Eropa, karena finlandia merupakan bagian dari Uni Eropa .
Sistem
yang dianut olehfirlandia adalah sistem Nordic antar negara Uni Eropa sistem
ini saling menghubungkan negara-negara eropa dari berbagai sistem birokrasi
mulai dari kebijakan, pendanaan,ekonomi serta sistem keamanan.
Finlandia
mengalami penurunan ekonomi pada tahun 1990 dimana terdapat gejola dalam sistem
ekonomi tapi semuanya cepat berlalu setelah salah satu perusahaan yaitu nokia
merajai dasar telekomunikasi dari situlah muncul keinginan dalam perkembangan
kualitas negara sehingga dapat mendongkrak ekonomi di finlandia.
Dengan
berfokusan dengan itu, maka finlandia memulai dengan membuka kunci kebijakan
publik mengenai pembuatan kebijakan dalam membuat inovasi kerja dan peran
kebijakan publik dalam pengembangan
ketenagakerjaan.
Dengan
tujuan agar kebijakan dapat membantu terwujudnya keinginan untuk membangun
kualitas ketenagakerjaan yang lebih baik dengan menggunakan metode-metode pelatihan
yang baik dan sesuai dengan standar.
Penelitian
ingin melihat bagaimana dampak dari kebijakan ini dapat berjalan atau tidak
sesuai dengan tujuan dari pembuatan kebijakan sebelumnya.
PEMBAHASAN
Program
ini di beri nama finlandia program pengembangan kerja yang pertama kali
munculpada tahun 1996 tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
karyawan di tempatkerja, dampak dari program ini sangat terasa dari berbagai
sisi dan dapat meningkatkan peningatan ekonomi di negara Uni Eropa secara
cepat.
Ketika
program pengembangan kerja finlandia diluncurkan 1996 tujuan utamanya adalah
meningkatkan produktivitas dan kualitas kehidupan kerja dengan melanjutkan
penggunaan penuh dan pengembangan staf tahu bagaimana dan kekuatan inovatif di
tempat kerja finlandia. Program dana penggunaan tenaga ahli eksternal seperti
peneliti dan konsultan di berbagai proyek pembangunan di tempat kerja
berdasarkan aplikasi yang diajukan.
Finlandia
sudah sangat baik dalam masalah pelatihan ketenagakerjaan dimana di negara Uni
Eropa memberikan apresiasi ataspeningakatan ekonomi secara cepat dan sangat
berkembang dan pada peringkat terakhir finlandia berada pada posisi 2 (Dua)
pertumbuhan yang baik.
Dari
program tersebut banyak sekali manfaat yang dapat diambil, yaitu: peningakatan
ekonomi yang signifikan darifinlandia, yaitu: pertumbuhan ekonomi tercepat
setelah Finlandia ini yang membuat banyak pengamat mendeskripsikan bahwa
kebijakan ini cukup sukses terlaksana di finlandia.
Namun
semua kisah sukses tidak terlepas dari tantangan dimana di negara Finlandia
seringkali menutupi kelemahan dari produktifitas, masalah tenaga kerja yang
banyak ,adanya tekanan akan keterampilan kerja, dan manajemen hirarki.
Ada
3 tipe aktivitas dalam FWDP:
1. Dukungan
pendanaan para ahli untuk mengembangan tenaga kerja di 2 (Dua) sektor
2. Pemberian
materi pengembangan kerja melalui seminar, sosialisasi dan pelatihan
1. Mendatangkan
instruktur pelatihan
Periode
terakhir dalam pelaksanakan program adalah pada tahun 1999 dan pemerintah pusat
memperpanjang sampai tahun 2003 namun dengan alokasi dana yang lebih kecil
dalam kaitan pelayanan.
Pengurangan
ini membuat pelaksanaan program ke- 2 terasa dipaksakan dan masih kurang
optimal dalam meningkatkan mutu kualitas karyawan serta pelayanan terhadap
buruh. Namun setelah adanya perdebatan muncul rencana baru dalam usaha
peningkatan kembali kualitas dan pelayanan buruh.
Dalam
program ini terlihat bentuk bagaimana peran dari kebijakan publik untuk dapat
mempengaruh cara-cara kerja organisasi mulai dari periode pertama hingga ke
dua, Cara-cara kebijakanpublik di yakini
dapat memaksimalkan segala potensi di setiap negara dengan mengunakan
kajian–kajian tertentu dalam bidang kebijakan publik. Dampak menggunakan
kebijakanpublik ini lebih kepada memanusiakan manusia sebagai seorang pekerja
yang layak diperhatiakan dan diperdayakan dengan segala kemampuan, pengetahuan
serta tanggungjawabnya.
Walaupun
begitu kebijakan ini dianggap masih belum bisa berdampak dengan baik dalam
pekerjaan atau dalam menambah kemampuan dan kualitas pekerja keseluruhan dalam
masalah peningkatan kinerja.
Dianggap
tidak berdampak karena masih banyak kriteria-kriteria yang belom bisa dipenuhi
atas dasar pelaksanan dan kebijakan tersebut selain itu dari sumber daya
manusianya yang masih belum dapat mendukung pelaksanaan.
Memang
terlihat suatu pengaruh tetapi sebenanya pengaruh ini sangat kecil dan masih
dalam kategori sebagai keterpengaruhan.
KESIMPULAN
Makalah
ini sangat mendalam menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan program finlandia.
Bagaimana, apakah berhasil atau tidak semuanya tergantung pada metode yang
menarik kesimpulan dikarena banyak tipe-tipe sudut padang yang melihat. Dan
pada akhirnya setelah evaluasi memang kebijakan ini masih belum berdampak
signifikan dengan peningkatan kualitas dan produktifitas dalam pengembangan
kerja.
Komentar
Posting Komentar