Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

DESA

Nama               : Nico Natanail Bangun Nim                 : 07111401039 Mata Kuliah    : Kebijakan Otonomi Daerah Dosen              : Drs. Achmad Fikri Rachman DESA Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat), dusun (Yogyakarta), banjar (Bali), jorong (Sumatera Barat), Aceh (Gampong), Minangkabau (nagari), Batak (Huta) Minahasa (Wanua), Bali (Banjar), Lampung (Dusun/Wanua), Jawa (Desa) Sunda (Kampung). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara. Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan na

Empat tipe bunuh diri menurut Emile Durkheim

_______ Nico Natanail Bangun_______ AN 07111401039 Durkheim mendefinisikan bunuh diri sebagai berikut : Bunuh diri istilah diterapkan untuk semua kasus kematian yang diakibatkan secara langsung atau tidak langsung dari tindakan positif atau negatif dari korban sendiri, yang dia tahu akan menghasilkan hasil ini. (Durkheim, 1897) Dia juga membedakan antara empat subtipe bunuh diri : 1.       Bunuh diri Egoistik (Bunuh diri yang dilakukan seseorang karena merasa kepentingan sendri lebih besar dari kepentingan kesatuan sosialnya) Mencerminkan rasa berkepanjangan tidak memiliki, tidak terintegrasi dalam sebuah komunitas , pengalaman , tidak harus menambatkan , ketidakhadiran yang dapat menimbulkan kesia-siaan , apatis , melankolis , dan depresi . Ini adalah hasil dari melemahnya obligasi yang biasanya mengintegrasikan individu ke dalam kolektivitas : dengan kata lain kerusakan atau penurunan integrasi sosial . Durkheim mengacu pada jenis bunuh diri sebagai ha

Fellow of VIETSURVEY Governance team speaks at 2013 ASEAN Conference “Educating ASEAN Societies for Integrity"

On 2-3 April 2013 in Jakarta, Indonesia, ASEAN Conference holds “Educating ASEAN Societies for Integrity - The Role of Educators and Students in Building Integrity” which gathered a number of the regional scholars, thinkers on governance, integrity and corruption combating. Mr. Nhat Nguyen Duc from VIETSURVEY has been invited to join the Drafting Committee who will play the role of panelists in different sessions, conduct strategic discussion to formulate the recommendation, review, analyze and identify findings in the rapporteur presentation. The recommendation drafting committee will ultimately formulate guidance, advice, and recommendation on integrity building and an-ti corruption education efforts in ASEAN state members. Educators and students in the region will play center roles to that end. State members will lend their experiences to form regional joint activity and cooperation. The workshop has attracted the high participation of faculties f

Sebuah Pidato yang Membungkam Dunia

Kisah ini menceritakan mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah Sebuah kelompok kecil anak-anak yang mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah-masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konferensi Lingkungan hidup PBB tahun 1992, di mana pada saat itu Severn yg berusia 12 tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka. Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang-orang terkemuka yang berdiri dan memberikan standing aplaus yg meriah kepada anak berusia 12 t

Sejarah Hari Bumi

Hari Bumi begitu sering dedengung dengungkan bahkan setiap tahun diperingati oleh segenap penduduk bumi. Sayangnya banyak yang tidak mengetahui asal muasal hari bumi itu terjadi dan apa sebenarnya hakikat dari hari bumi selain dari seremonial pelaksanaannya. Tahukah Anda bahwa hari bumi pertama diperningati 30-an tahun lalu atau tepatnya tahun 1970 dan dilakukan pertamakali di negara Amerika. Hari bumi digagas pertamakali oleh Gaylord Nelson dia dalah seorang senator.Ide Hari BUmi ini dia cetuskan pertamakali pada saat pidatonya di Seatlle tahun 1969 tentang desakan untuk memasukkan isu-isu kontroversial, dalam hal ini lingkungan hidup, dalam kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model teach in mengenai masalah anti perang. Gagasan Nelson mendapat dukungan yang mencengangkan dari masyarakat sipil.Dukungan ini terus membesar dan memuncak dengan menggelar peringatan HARI BUMI yang monumental. Majalah TIME memperkirakan bahwa

Kamus Bahasa Bangka

Antu: Hantu Anter: antar Ambi’: ambil Ape: apa Asuk: anjing along: lebih baik Basing: terserah Cuman: cuma Dak/Dek: tidak Die: dia Dulu’: Dulu Inget: ingat igak: terlalu Kite: kita Ka: kamu Ki: kamu ke: kamu kelak: nanti kanti: teman Lom: belom, nama suku(belum mempunyai agama) Lah: sudah ngeruce: marah negeh: terserah merani: marah pacak: bisa Rase: rasa Renyek: mau retak: peduli sikok: satu Suti’: satu surang: sendiri semenggah: pantas taken: tau Urang: orang Catatan:- Bahasa Bangka biasanya hampir sama dengan bahasa Indonesia, cuma ada perubahan a menjadi e,, saat percakapan biasanya di tambah embel-embel,, ok, atau e, setiap desa bisa berbeda bahasa ataupun logat bahasa -biasanya pada akhir kata sering yang menggunakan huruf k, hanya penulisan saja, tapi dibaca apostrop(‘) -biasanya kata hampir sama dengan bahasa indonesia, hanya saja terdapat sedikit huruff y

Human Trafficking (Forced Labor) Perdagangan Manusia (Kerja Paksa)

Nama               : Nico Natanail Bangun Nim                  : 07111401039 Mata Kuliah      : Administrasi Pembangunan Dosen               :   Drs. Syaifudin Zakir, M.Sc. Human Trafficking (Forced Labor) Perdagangan Manusia (Kerja Paksa)    Perdagangan Manusia (trafficking) menurut definisi dari pasal 3 Protokol PBB berarti perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang, dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk lain dari pemaksaan, penculikan, penipuan, kebohongan atau penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau memberi atau menerima pembayaran atau memperoleh keuntungan agar dapat memperoleh persetujuan dari seseorang yang berkuasa atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. Eksploitasi termasuk paling tidak eksploitasi untuk melacurkan orang lain atau bentuk-bentuk lain dari eksploitasi seksual, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktek-praktek serupa perbudakan, penghambaan atau pengambilan organ t